Mendidik, Menguatkan Energi Hati dan Mulai dari Diri Sendiri

- Jumat, 5 Agustus 2022 | 11:58 WIB
Ilustrasi. Menguatkan energi hati mulai dari diri sendiri.
Ilustrasi. Menguatkan energi hati mulai dari diri sendiri.

Halopedeka.com - Ungkapan  pendidikan dalam Undang-Undang  No. 20 tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan Nasional bertujuan membangun akhlak mulia yang berdasarkan Pancasila. Pernyataan dalam UU  ini apakah dipahami oleh kita sebagai warganegara Indonesia?

Hampir semua orang mengucapkan jargon ini. Tapi, implementasinya apakah sudah nyata? Jawabnya mungkin masih galau.

Tapi tidak usah galau, karena agama mengajarkan, realitas itu dipengaruhi oleh kecenderungan hatinya.

Kecenderungan hati perlu diarahkan kepada  kecenderungan positif. Hati mengajak kita semangat. Hati yang salimah akan mengajak seluruh elemen tubuh untuk bergerak. Begitu sebaliknya, hati yang galau akan mengajak elemen tubuh untuk tidak iptimal menggerakkan perilaku positif.

Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo Resmi Dicopot dari Kadiv Propam, Digantikan Irjen Syahardiantono

Perilaku kita akan penuh kebimbangan, malas, tidak bervisi, tidak mampu menggerakkan diri sendiri. Jika tidak menghasilkan energi positif dalam diri, bagaimana akan bisa memberi energi atau menyalurkan energi untuk orang lain dan sekitarnya.

Oleh karena itu pendidikan itu harus difokuskan kepada penguatan energi hati. Betapa dahsyatnya energi hati bisa mengubah segalanya.

Energi hati itu ada dua, yakni:

1. Ikhlas, segala sesuatu yang kita beri atau kita terima harus berasal dari hati yang salimah.

Apa itu hati salimah? Hati yang senantiasa menyerahkan diri kepada Sang Pencipta. Ikhlas berarti, menerima apa adanya, dan memberi tanpa harapan diberi.

Ikhlas asal katanya adalah kholasho (bersih). Ikhlas artinya bersih jiwa. Jiwa tanpa pamrih.

Baca Juga: Anies Ganti Nama Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, Berlaku untuk 31 RSUD di Jakarta

2. Husnodhon, berprasangka baik. Husnudhon tertinggi adalah kepada Sang Pencipta. Sikap sangka baik kepada Sang Khalik akan mendorong energi besar dalam diri kita.

Sang Pencipta adalah sumber energi terbesar dalam kehidupan. Kehidupan yang terfragmentasi dapat dikumpulkan menjadi energi besar jika bersumber kepada Kekuatan terbesar Sang Khalik.

Halaman:

Editor: Erlangga Masdiana

Tags

Terkini

Pengalaman Slamet Sang Inovator Beras kulit Ari

Sabtu, 14 Januari 2023 | 12:00 WIB

Menghidupkan Tradisi Ba Baliak Ka Surau

Senin, 12 Desember 2022 | 19:00 WIB

Tak Lagi Sama

Kamis, 3 November 2022 | 10:00 WIB

Syarat Datangnya Rejeki Yang Sering Tidak Disadari

Selasa, 25 Oktober 2022 | 15:27 WIB
X