Salah satu syarat beramal adalah ikhlas.
Amal yang ikhlas akan memberikan dampak yang baik.
Bagaimana pun hebatnya amal, tanpa ikhlas tidak akan bisa diterima amalnya di hadapan Allah SWT.
Oleh karena itu, kita perlu meluruskan niat kita (ikhlas) dalam setiap langkah kita.
Ikhlas berasal dari kata "kholasho" artinya bersih.
Bersih dari kepentingan sesaat, bersih dari kecurangan, bersih dari tujuan atau bersih dari niat yang tidak baik.
Apakah dalam setiap hidup ini akan selalu diselimuti niat yang ikhlas? Almanhaj menyebutkan hidup kita sering terjebak juga kepada 3 hal:
Pertama, riya. Riya adalah perasaan seseorang yang dilekatkan dengan perbuatan yang ingin dilihat oleh orang lain.
Baca Juga: Mendidik, Menguatkan Energi Hati dan Mulai dari Diri Sendiri
Setiap perbuatan itu mestinya diniatkan ibadah karena Allah. Jika ibadah itu tidak dilekatkan dengan niat yang ikhlas atau karena ingin mendapatkan pujian dari orang, maka disebut dengan riya.
Kedua, sum’ah. Sum'ah adalah perbuatan yang dilakukan dalam rangka agar didengar orang lain.
Ketiga, ujub. Ujub adalah perasaan bangga terhadap diri sendiri atas kemampuan yang dimiliki secara berlebihan (sumber: https://almanhaj.or.id/10672).
Baca Juga: Mari Kita Datang ke Hajatan Betawi ke-3 di Universitas Islam Asy-Syafi'iyah
Nabi Muhammad SAW menyebutkan:
Artikel Terkait
Ujung kasus tewasnya brigadir J: Nasib Irjen Ferdy Sambo Gimana?
Bagaimana Cara meningkatkan Pendapatan Guru
Wapres Ma'ruf Amin Berharap Dosen Pendidikan Agama Islam Jadi Garda Terdepan Cegah Radikalisme
Kemenag Segera Terbitkan Regulasi Cegah Kekerasan di Lembaga Pendidikan
Nadiem Makarim Ingin Temui Guru Jelaskan Kesejahteraan Guru di RUU SIsdiknas