halopedeka.com - Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Jakarta pada Rabu (1/3/2023) tercatat inflasi pada Februari 2023 adalah 0,16% atau lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,18%.
Angka inflasi ini didorong oleh kenaikan harga berbagai komoditas seperti beras dan harga rokok. Sehingga, secara akumulatif dalam dua bulan pertama 2023 inflasi mencapai 0,34%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengimbau perlu adanya kewaspadaan atas penyesuaian harga di berbagai komoditas menjelang Ramadan.
Pemerintah diminta untuk menjaga harga komoditas terutama bahan bakar rumah tangga, minyak goreng ataupun daging ayam ras yang berpotensi mendorong inflasi pada Ramadhan 2023.
“Berdasar tren tahun-tahun sebelumnya, inflasi pada Ramadhan 2023 perlu dikelola dan dengan mengendalikan harga-harga komoditas yang kemungkinan akan dominan mendorong inflasi, antara lain bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, daging ayam ras, dan beberapa komoditas lain,” kata Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 1 Maret 2023.
Ia memaparkan, dalam empat tahun terakhir bulan Ramadhan dan Hari Raya hampir selalu mendorong terjadinya inflasi yang lebih tinggi. Pada tahun 2019 mislanya, bulan Ramadhan jatuh pada Mei di mana inflasi pada bulan tersebut mencapai 0,68 persen yang didorong oleh kenaikan harga komoditas cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, angkutan antarkota, dan telur ayam ras.
Selanjutnya pada 2021, Ramadhan berada di bulan April dengan inflasi mencapai 0,13 persen karena kenaikan harga daging ayam ras, minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, dan anggur.
Artikel Terkait
Pemda Bergerak Bersama, Inflasi Secara Nasional Dapat Dikendalikan
Pemerintah Naikkan Cukai Rokok Tahun Depan, Siap-siap Harga Rokok Bakal Naik