halopedeka.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (28/2/2023) lalu meninjau Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), di Bulungan, Kalimantan Utara. Presiden meyakini kawasan ini akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia yang mampu menjadi masa depan Indonesia dalam pembangunan industri energi hijau (green energy).
“Ini kawasan Industrial Park Indonesia atau KIPI yang semuanya seluas 13 ribu hektare, yang nantinya ini didukung oleh energi hijau. Ini dipersiapkan untuk pembangunan industri EV battery, yang pertama. Yang kedua, untuk pembangunan petrokimia, petrochemical," kata Presiden usai peninjauan.
Baca: Perusahaan garmen in klaim gunakan bahan ramah lingkungan
Kemudian Jokowi melanjutkan, yang ketiga untuk pembangunan industri aluminium. Yang semuanya diharapkan nanti didukung oleh energi hijau, oleh renewable energy, oleh hydropower dari Sungai Mentarang, Sungai Kayan di Kalimantan Utara.
Lebih lanjut, Kepala Negara meyakini bahwa kawasan ini nantinya dapat menghasilkan produk-produk hijau yang bersaing. Presiden menilai, hal itu akan menjadi kekuatan bagi kawasan industri hijau tersebut.
“Kita harapkan dengan kekuatan kompetitif seperti itu, menggunakan energi hijau, kemudian barang-barang produk yang dihasilkan juga produk-produk hijau. Inilah yang akan menjadi kekuatan Kawasan Industrial Park Indonesia di Kalimantan Utara,” tuturnya.
Baca: Potensi energi terbarukan yang belum digali optimal
Presiden pun mengatakan bahwa kawasan KIPI mampu menjadi masa depan Indonesia yang dapat menjadi daya tarik bagi industri yang memproduksi produk-produk ramah lingkungan dan energi hijau.
“Inilah masa depan Indonesia, masa depan Indonesia ada di sini. Kalau ini terealisasi dengan baik, semuanya pasti akan berbondong-bondong ke sini, industri apa pun yang berkaitan dengan green product pasti akan menengok ke kawasan ini,” ujarnya.
Presiden menekankan, ia akan terus memonitor progres pembangunan kawasan industri hijau ini. Ia juga memastikan agar pembangunan kawasan KIPI dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
“Progres ini akan saya ikuti terus perkembangannya dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, sehingga betul-betul tidak meleset dari schedule yang telah kita tentukan. Saya kira kalau melihat lapangan, kelihatannya saya tadi tanya di lapangan tidak ada masalah. Perizinan semuanya sudah komplet, sudah siap,” tandasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Bupati Bulungan Syarwani
Sumber: Setkab, baca artikel asli di sini
Artikel Terkait
Penggunaan MyPertamina untuk Batasi Konsumsi Pertalite dan Solar Subsidi Minta Dikaji Ulang
Mahasiswa IPB Kenalkan Kompos Celup dari Kotoran Sapi
Cara Cerdas Warga Lembang Lepas dari Ketergantungan Kompor Elpiji
Jurusan Teknik Sipil FT UGM Kembangkan Prefab Bamboo Panel Housing Complex
UGM Hemat Ratusan Juta Setahun Berkat Pembangkit Listrik Tenaga Matahari