Mudik Lebaran Ikut gerakkan Ekonomi Daerah

halopedeka.com - Kegiatan mudik Lebaran bukan sekadar tradisi tahunan dan perayaan hari besar umat Islam semata, namun juga bisa mendorong kegiatan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir menyampaikan bahwa uang yang dibelanjakan pemudik selama masa mudik lebaran, baik di sepanjang perjalanan maupun di daerah tujuan, secara tidak langsung turut membangkitkan UMKM daerah. 

“Para pemudik tentu akan membeli barang sepanjang perjalanan mudik Lebaran seperti di rest area atau toko untuk membawa oleh-oleh. Dengan bergeraknya UMKM daerah, otomatis ekonomi daerah juga ikut bergerak,” ujar Hafisz dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (18/4/2023).

Baca: Perputaran ekonomi saat mudik Lebaran diperkirakan capai Rp 240 Triliun

Hafisz menambahkan adanya arus mudik Lebaran dapat meningkatkan belanja masyarakat dan konsumsi rumah tangga. Menurutnya, tak hanya sekadar memindahkan orang mudik juga berpotensi mendistribusikan uang yang selama ini lebih banyak berputar di kota-kota besar seperti Jakarta/Medan/Surabaya ke daerah-daerah lain yang menjadi tujuan. 

“Arus mudik Lebaran sudah tentu mendorong permintaan mulai dari bisnis jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga telekomunikasi. Terlebih ada pembayaran THR penuh bagi pegawai swasta bisa memacu pertumbuhan konsumsi rumah tangga cukup tinggi,” kata legislator Dapil Sumatera Selatan I itu.

Diketahui, potensi pergerakan nasional pada musim mudik Lebaran 2023 adalah 45,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 123,8 juta orang. Angka ini meningkat tajam dari jumlah pemudik di lebaran tahun 2022 yang hanya 85 juta pemudik.

Lonjakan ini diperkirakan karena sudah hampir tiga tahun ini warga dibatasi untuk melakukan mudik lebaran, sehingga mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan mudik Lebaran kali ini. 

Baca: Mudik lebaran 2023 diperkirakan yang terbesar sepanjang sejarah

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan tingginya orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian di daerah.

Menurut catatan yang dimilikinya setiap kali musim Lebaran tiba, ekonomi di daerah bisa menggeliat hingga 15 persen. Meski tidak jarang kondisi ini juga disertai dengan lonjakan inflasi akibat tingginya permintaan.

Terkait mobilitas penduduk yang terjadi pada masa mudik dan arus balik, Hafisz pun sempat mengingatkan potensi munculnya urbanisasi yang seringkali terjadi pasca Hari Raya.

Pergerakan masyarakat ini kerap terjadi pasca mudik Lebaran, di mana para pemudik mengajak serta kerabat atau anggota keluarga untuk ikut mengadu nasib ke kota. Ini yang perlu diantisipasi agar tidak sampai menimbulkan masalah sosial yang lebih besar.