halopedeka.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA mengungkapkan progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat ini telah mencapai 88 persen sehingga diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2023.
"Terkait Kereta Cepat Jakarta Bandung sangat baik dan saat ini secara keseluruhan progresnya sudah mencapai 88 persen," ujar Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dalam Public Expose Live 2022 secara daring di Jakarta, Selasa (13/09/2022).
Agung mengatakan, untuk pengerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung ini direncanakan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dalam rangka G20, kemungkinan akan dilakukan uji coba dari Tegalluar menuju Padalarang pada akhir November 2022.
Kemudian untuk Commercial Operation Date (COD) atau mulai beroperasinya Kereta Cepat Jakarta Bandung direncanakan pada tahun 2023. Rencananya awal Juli tahun depan untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung sudah mulai bisa dioperasikan dari Jakarta ke Bandung.
Baca: Genteng pintar hasil inovasi mahasiswa FT UGM ini bisa dioperasikan via HP
Pekerjaan sisa yang dikerjakan oleh WIKA saat ini tinggal stasiun Halim dan Karawang yang masing-masing progresnya sudah mencapai 75 persen dan akan selesai pada Mei-Juni tahun depan.
Sebelumnya, Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menargetkan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dilakukan pada waktu G20 yakni November 2022.
Kedatangan rangkaian kereta api cepat di Indonesia ini menjadi salah satu bentuk kesiapan jelang kegiatan G20 yang akan diadakan November mendatang.
Baca: Awas, krisis pangan dunia sudah di depan mata
Rencananya Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akan melakukan kunjungan kerja melihat progress pekerjaan sekaligus mencoba Kereta Inspeksi (EMU - CIT) dari DK 127 menuju Stasiun Tegalluar.
"Insya Allah sesuai jadwalnya seperti itu, tapi nanti kita lihat pada waktu G20," kata Kartika Wirjoatmodjo.
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung sempat menuai pro kontra. Banyak pihak mengkritisi proyek ini yang dinilai kurang efektif karena jaraknya dinilai terlalu dekat. Penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung juga mundur dari jadwal yang ditetapkan, selain juga biaya pembangunannya membengkat lebih dari Rp 10 triliun.