Pandemi Mengubah Cara Gen Z Dalam Berteman

Pramesti Utami
- Selasa, 21 Februari 2023 | 10:00 WIB
Aksi anak muda dari Bojonggede dan Citayam di Citayam Fashion Week. (Pramesti Utami)
Aksi anak muda dari Bojonggede dan Citayam di Citayam Fashion Week. (Pramesti Utami)

halopedeka.com - Bagi Gen Z, Covid-19 menciptakan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menjalin persahabatan.

Untuk Gen Z yang lebih muda dan masih bersekolah, karantina wilayah selama pandemi menghasilkan periode isolasi berkepanjangan dan berbagai gangguan.

Sedangkan Gen Z yang lebih tua dan baru saja memasuki dunia kerja juga mendapati diri mereka terputus dari kolega baru yang seharusnya mereka temui dalam keadaan normal.

“Selama pandemi, ada inkonsistensi,” kata Joyce Chuinkam, manajer riset senior di lembaga riset pasar Talk Shoppe yang berbasis di Los Angeles, yang mewawancarai kaum milenial dan Gen Z tentang persahabatan mereka selama pandemi (data hak milik telah didiskusikan dengan BBC Worklife).

Sekolah dan pekerjaan, yang secara tradisional merupakan “pengalaman bersama yang konsisten” bagi orang dewasa muda di generasi sebelumnya, tambah Chuinkam, tidak lagi bisa memenuhi tujuan itu.

“Banyak orang, khususnya Gen Z, yang memasuki dunia kerja, belum tentu memiliki pengalaman untuk dapat berteman dengan cara yang biasa, dan memulai pekerjaan baru untuk pertama kalinya di mana mereka tidak mengenal siapa pun,” jelas Miriam Kirmayer, seorang psikolog klinis dan pakar persahabatan yang berpraktik di Montreal, Kanada.

Baca: Generasi Alfa yang akan menentukan masa depan

Penelitian menunjukkan betapa sulitnya pandemi memengaruhi relasi Gen Z .

Janice McCabe, seorang profesor sosiologi di Dartmouth College, AS, mempelajari bagaimana jaringan pertemanan meningkatkan kesuksesan.

Pada tahun 2016, dia mulai mewawancarai mahasiswa di tiga universitas di New Hampshire, AS, untuk melihat bagaimana persahabatan di masa awal kuliah berlangsung sepanjang hidup mereka.

Setelah menyelesaikan wawancara gelombang kedua pada 2021, ketika pesertanya memasuki dunia kerja, dia melihat bagaimana pandemi berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk mempertahankan persahabatan dan menjalin pertemanan baru.

“Mendapatkan teman baru sangat sulit [selama pandemi], jadi jejaring di seluruh dunia menyusut,” katanya.

Situasi itu dapat mengganggu kesejahteraan siapa pun, tetapi bagi Gen Z dampaknya bisa lebih buruk lagi.

Ini karena mereka sedang menghadapi masa-masa perubahan besar dalam hidup: lulus dari sekolah, pindah ke kota baru, memulai pekerjaan baru, memasuki dunia kerja – dalam banyak kasus, semua hal ini mereka hadapi secara bersamaan.

“Dengan semua perubahan itu, mereka membutuhkan komunitas di tempat baru mereka,” kata Chuinkam.

Mereka juga perlu belajar melalui pengalaman baru.

“Mendapatkan teman baru dapat membantu itu– untuk terpapar pada sesuatu yang benar-benar baru dan berbeda.”

Halaman:

Editor: Pramesti Utami

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hal-hal Menarik dari Suku Tengger

Kamis, 8 Juni 2023 | 09:18 WIB

Mudik, Momentum Healing Masyarakat

Selasa, 25 April 2023 | 11:33 WIB

Bahaya Microsleep Ancam Pemudik

Senin, 24 April 2023 | 18:00 WIB

Tips Menjaga Pola Makan Saat Lebaran

Jumat, 21 April 2023 | 11:00 WIB

Pemuda diajak jadi anggota Bawaslu

Minggu, 16 April 2023 | 15:18 WIB

Berbagi Yuk! Lewat Box of Kindness

Minggu, 16 April 2023 | 15:00 WIB

Kota Kupang, The City of Coral

Senin, 10 April 2023 | 21:00 WIB

Mengenal Suku-suku di Indonesia

Senin, 10 April 2023 | 12:00 WIB

Terpopuler

X