5 Obat Tradisional yang Masih Banyak Dikonsumsi Masyarakat

- Kamis, 2 Maret 2023 | 08:00 WIB
 rempah dan bumbu tradisional Indonesia yang sangat beragam. (Foto: cekaja.com)
rempah dan bumbu tradisional Indonesia yang sangat beragam. (Foto: cekaja.com)

halopedeka.com - Bumi Nusantara dikenal memiliki banyak resep pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun temurun tiap generasi. Resep obat tradisional ini masih bertahan hingga saat inidi tengah berkembangnya obat-obat modern.

Masih banyak keluarga yang lebih memilih menggunakan obat tradisional untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sehari-hari. Salah satunya adalah penggunaan minuman herbal atau yang sering dikenal dengan istilah jamu.

Masyarakat Indonesia, khususnya Orang Jawa, telah lama mengkonsumsi obat tradisional bernama jamu sebagai sumber pengobatan dan pencegahan dari penyakit. Jamu-jamu tersebut bersumber dari berbagai tumbuhan dengan berbagai khasiat berbeda yang sampai sekarang efikasinya terbukti bermanfaat berdasarkan bukti empiris.

Pemanfaatan obat tradisional ini terlihat dari banyaknya penjual jamu di seluruh pelosok negeri, baik jamu gendong, sepeda, hingga membuka toko jamu sendiri.

Berikut merupakan beberapa rempah-rempah dan jamu yang sampai sekarang masih banyak dikonsumsi sebagai obat tradisional oleh Masyarakat Indonesia.

Kunyit

Kunyit, Kunir atau Termeric, terbukti berkhasiat untuk mengobati nyeri dan anti inflamasi (peradangan). Di Asia Selatan, kunyit sudah digunakan lebih dari 4000 tahun sebagai obat terbaik untuk mengatasi nyeri terutama karena inflamasi.

Studi menyebutkan bahwa kandungan Curcumin yang ditemukan dalam kunyit dapat meredakan nyeri pada artritis lebih baik dari obat anti inflamasi Natrium Diclofenac, dan sama efektifnya dengan obat Ibuprofen. Selain untuk obat anti inflamasi, kunyit juga dipercaya untuk mengurangi nyeri menstruasi, tekanan darah tinggi hingga menurunkan berat badan.

Biasanya kunyit dicampur dengan bahan lainnya untuk membuat jamu Kunir Asam, Bahan utama yang digunakan meliputi buah asam ditambah kunyit, kadang-kadang ada yang dicampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, kedawung, dan air jeruk lemon. gula merah dicampur dengan gula putih dan sedikit garam digunakan sebagai pemanis.

Orang jawa menyebut jamu ini sebagai ‘adem-ademan’ atau ‘seger-segeran’, yang dipercaya untuk menyegarkan tubuh, mengatasi nyeri tenggorokan, mendinginkan perut dan mempercepat menstruasi. Juga untuk menurunkan tekanan darah dan mengatasi konstipasi.

Temulawak

Temulawak atau jahe jawa merupakan rempah-rempah asli Indonesia dan selama berabad-abad telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk berbagai masalah kesehatan. Khasiat yang paling sering disebutkan adalah dipercaya bisa meredakan mual, pusing, gejala pilek, dan pada anak-anak disebutkan dapat meningkatkan nafsu makan. Biasanya orang membuat jamu temulawak dari campuran rimpang temulawak, seringkali ditambah kencur, asem kawak tanpa biji, gula aren, daun pandan segar, dan jinten

Beras kencur

Beras kencur adalah obat tradisional yang dipercaya berkhasiat agar tubuh terhindar dari rasa sakit dan nyeri yang biasanya timbul setelah bekerja terlalu keras. Selain itu, ada banyak pendapat bahwa ramuan ini dapat merangsang nafsu makan, sehingga nafsu makan meningkat dan tubuh menjadi lebih sehat. Bahan baku beras kencur adalah beras dan kencur. Bahan lainnya yaitu biasanya dicampur adalah kedawung, jahe, kapulogo, asam kawak, temukunci, kayu keningar, kunyit, kapur, dan pala. Sebagai pemanis digunakan coklat gula pasir dan gula putih.

Jamu herbal ini di antara jamu lainnya menjadi salah satu favorit masyarakat Indonesia selain karena manfaatnya pada kesehatan juga rasanya yang segar dan enak. Kencur, juga dikenal sebagai jahe aromatik atau jahe pasir, kaya akan seng dan mineral lainnya, dan umum digunakan diberbagai masakan tradisional dan resep obat di seluruh Asia. Dikombinasikan dengan beras dan rempah-rempah lainnya, obat tradisional ini dipercaya dapat membantu penurunan kolesterol, peradangan, dan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Halaman:

Editor: Pramesti Utami

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hal-hal Menarik dari Suku Tengger

Kamis, 8 Juni 2023 | 09:18 WIB

Mudik, Momentum Healing Masyarakat

Selasa, 25 April 2023 | 11:33 WIB

Bahaya Microsleep Ancam Pemudik

Senin, 24 April 2023 | 18:00 WIB

Tips Menjaga Pola Makan Saat Lebaran

Jumat, 21 April 2023 | 11:00 WIB

Pemuda diajak jadi anggota Bawaslu

Minggu, 16 April 2023 | 15:18 WIB

Berbagi Yuk! Lewat Box of Kindness

Minggu, 16 April 2023 | 15:00 WIB

Kota Kupang, The City of Coral

Senin, 10 April 2023 | 21:00 WIB

Mengenal Suku-suku di Indonesia

Senin, 10 April 2023 | 12:00 WIB

Terpopuler

X