Barang Preloved, Solusi Bagi Mereka yang Ingin Punya Barang Berkualitas Tapi Uang Cekak

- Rabu, 15 Maret 2023 | 17:00 WIB
Ilustrasi perempuan. Foto: NU online
Ilustrasi perempuan. Foto: NU online

halopedeka.com - Membeli barang bekas pribadi layak pakai atau sering disebut dengan preloved belakangan ini makin banyak dilakukan orang. Salah satu alasan orang membeli barang preloved adalah bisa memiliki barang berkualitas dengan harga yang ramah di kantong.

Saat ini, sudah ada beberapa platform atau marketplace yang menjual barang bekas layak pakai atau barang preloved yang terpercaya mulai dari barang dengan harga yang terjangkau hingga barang mewah dengan brand terkemuka.

Salah satu pendiri marketplace preloved luxury fashion, Tinkerlust, Aliya Amitra membagikan tips membeli barang mewah di platform online bagi pemula.

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kualitas barang preloved itu. Aliya mengatakan biasannya barang mewah bermerek sudah punya ciri tersendiri yang bisa dibedakan dari barang sejenis lainnya.

Misalnya memiliki kualitas kulit yang baik dan aksesori atau hardware yang mudah dikenali keasliannya. Berikutnya juga bisa ditandai dengan adanya kartu tanda keaslian barang tersebut yang biasanya ada di dalam produk preloved tersebut.

"Kalau beli tas branded itu tentu kalau mau dilihat kualitasnya juga, karena kalau misalnya yang tas mewah itu sudah punya ciri-ciri khasnya dari kulitnya, dari hardware-nya dan lain-lain itu penting banget untuk dilihat," ucapnya saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Baca: Gaya hidup minimalis bikin hidup kamu merdeka

Selain itu, penting juga untuk membeli barang bekas layak pakai (preloved) di platform yang sudah terpercaya dan memang dikhususkan untuk menjual barang mewah.

Ia mengingatkan pembeli untuk memastikan kembali penjual produk preloved tersebut memiliki track record yang baik dan mengetahui kualitas dari barang yang dijualnya agar pembeli tidak dikecewakan dengan barang yang diterima.

Selain memberikan tips untuk pembeli, Aliya juga mengingatkan penjual barang preloved untuk mengkurasi sendiri barang mewah yang akan dijualnya agar mendapatkan kepercayaan dari konsumen.

Ia menyarankan untuk dipastikan kembali barang yang akan dijual masih layak pakai dari segi penampilan dan aksesori pelengkapnya. Selanjutnya penting juga untuk melihat keaslian dari merek tersebut agar orang selanjutnya yang menerima tidak mendapat barang kualitas jelek.

"Dilihat dulu barangnya masih layak dijual atau enggak, asli atau enggak, bener nggak kalau dikasih sama orang ada keasliannya apa enggak dan juga brand-nya," kata Aliya.

Baca: Ini yang perlu kamu lakukan saat resesi ekonomi

Penjual harus konsisten menjual barang preloved mewah dengan kualitas terbaik dan tidak asal dalam menjual barangnya.

Di dalam perusahaan platform itu juga diusahakan mempunyai tim kurator sendiri yang bisa memastikan dan melihat keaslian barang, dan juga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memberikan sertifikasi keaslian barang mewah.

Sertifikasi ini penting untuk menjadikan platform jual beli preloved barang mewah menjadi kepercayaan konsumen.

"Kalau memang diterima tidak sesuai dengan kualitasnya atau sesuai yang dijanjikan di aplikasi atau website itu bisa dilakukan refund," tambahnya.

Baca: Segera tinggalkan, gaya hidup konsumtif bakal sengsarakan kamu

Ditambahkan membeli barang preloved baik produk fashion maupun asesories secara tidak langsung turut menjaga lingkungan. UN Conference of Trade and Development (UNCTD) 2019 mengungkap, fashion adalah industri paling berpolusi kedua di dunia, setelah industri perminyakan.

Limbah ini bisa berupa sisa kain dari produksi pakaian baik pabrik berskala kecil hingga besar, dan juga limbah dari pewarnaan tekstil yang sering kali dibuang ke selokan atau sungai.

Pertumbuhan fast fashion yang sangat pesat membuat banyak orang tidak mengerti bagaimana untuk mempergunakan sisa fesyen mereka yang sudah tidak terpakai lagi.

Salah satu cara dari Tinkerlust untuk berkontribusi mengurangi limbah ini adalah dengan bekerja sama dengan beberapa desainer dan komunitas untuk membantu agar fesyen tersebut bisa berkelanjutan.

Dengan tren jual beli barang bekas pribadi layak pakai atau preloved ini, bisa membantu industri fesyen untuk mengurangi limbah dan ikut menerapkan ekonomi sirkular dan berkelanjutan sehingga bisa memperpanjang umur fesyen tersebut.

Editor: Pramesti Utami

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Memberi Makna Ibadah Puasa di Bulan Ramadan

Minggu, 26 Maret 2023 | 15:00 WIB

10 Ciri Lingkungan Sehat, Yuk Wujudkan Bersama

Minggu, 5 Maret 2023 | 13:00 WIB

Mitos-mitos yang Pojokkan Korban KDRT

Senin, 27 Februari 2023 | 10:00 WIB

Obat Herbal Diusulkan Diajarkan kepada Calon Dokter

Rabu, 22 Februari 2023 | 19:00 WIB

Pandemi Mengubah Cara Gen Z Dalam Berteman

Selasa, 21 Februari 2023 | 10:00 WIB

Jepang, Negara Paling Aman untuk Membesarkan Anak

Minggu, 19 Februari 2023 | 10:00 WIB

Bahaya Diabetes pada Anak Bagi Masa Depan

Rabu, 15 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ini Penyebab Diabetes pada Anak Terus Meningkat

Rabu, 15 Februari 2023 | 15:00 WIB
X