Halopedeka.com - Kota Kupang, kota kecil dengan luas 152,59 km2 ini merupakan ibu kota dari provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di ujung timur Pulau Timor. Sejarah Kota Kupang bermula pada abad ke-15 ketika bangsa Portugis datang ke wilayah ini untuk melakukan perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1653, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda mendirikan pos dagang di Kupang. Sejak saat itu, Kupang menjadi pusat perdagangan dan administrasi Belanda di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Sudah Tahu Belum Sistem Tata Negara Indonesia? Yuk Ketahui Demi Membangun Masa Depan yang Lebih Baik
Dikutip dari lama wikipedia.com, Kristen Protestan menjadi agama mayoritas di Kota ini dengan jumlah pemeluk mencapai 64,04%, Katolik 21,07%, Islam 14,34%, Hindu 0,51%, Buddha 0,04%, Konghucu 0,00%.
Nama Kupang sebenarnya berasal dari nama seorang raja, yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan, yang memerintah Kota Kupang sebelum bangsa Portugis datang ke Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 1436, pulau Timor mempunyai 12 kota bandar namun tidak disebutkan namanya.
Baca Juga: Mengenal Suku-suku di Indonesia
Dugaan ini berdasarkan bahwa kota bandar tersebut terletak di pesisir pantai, dan salah satunya yang strategis menghadap ke Teluk Kupang. Daerah ini merupakan wilayah kekuasaan Raja Helong dan yang menjadi raja pada saat itu adalah Raja Koen Lai Bissi.
Peran Kupang dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Selama masa penjajahan Belanda, Kupang menjadi pusat perlawanan rakyat Nusa Tenggara Timur melawan kolonialisme. Salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Kupang adalah Frans Sales Lega.
Ia adalah salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang kemudian menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Ternyata Ini Raksasa Tambang di Indonesia
Setelah Indonesia merdeka, Kupang menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tahun 1958, Kupang resmi menjadi ibu kota dari provinsi Nusa Tenggara Timur yang baru dibentuk.
Kehidupan Sosial dan Budaya di Kota Kupang
Kota Kupang memiliki keanekaragaman budaya yang sangat kaya. Masyarakat Kupang terdiri dari berbagai suku seperti Timor, Flores, Sumba, dan lain-lain. Selain itu, terdapat juga pengaruh budaya Portugis dan Belanda yang masih terlihat hingga saat ini.
Hal ini tercermin dari seni dan budaya yang ada di Kota Kupang seperti tari likurai, tari Nagekeo, dan tari Rote.
Artikel Terkait
Stasiun Bakamla Kupang Evakuasi Yacht New Zealand yang Alami Kebocoran
Stasiun Bakamla Kupang Evakuasi Korban Kapal Cepat KFC Exp Cantika 77 Terbakar
Banjir Di Timor NTT Menewaskan Bocah Berusia 8 Tahun . Ini Gara-Garanya.
NTT Berpotensi Mengalami Gempa Bumi Bermagnitude M 7.4 - M 8.5
Papua Memanggil, 105 Personel Satuan Brimob Polda NTT Siap Diberangkatkan
Minyak Tanah di NTT Langka, Ternyata Ini Sebabnya
Kebijakan Gubernur NTT Mewajibkan SEkolah Sejak Pukul 05:00 Tuai Kontroversi
NTT Berpotensi Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi, BPBD Minta Warga Waspadai Bibit Siklon Tropis 98S