Gaes, Memilah Sampah Itu Penting dan Bisa Mendatangkan Uang

- Minggu, 19 Februari 2023 | 15:00 WIB
Produksi sampah Jakarta sudah melebihi kapasitas TPST Bantar Gebang, butuh terobosan dalam pengolahan sampah. Foto: alinasizerowaste
Produksi sampah Jakarta sudah melebihi kapasitas TPST Bantar Gebang, butuh terobosan dalam pengolahan sampah. Foto: alinasizerowaste

halopedeka.com - Sampah rumah tangga masih mendominasi sumber sampah di Indonesia, yaitu sebesar 37,6 persen. Oleh karena itu, partisipasi publik sangat dibutuhkan agar upaya mengurai permasalahan sampah dapat dilakukan dari rumah, dimulai dengan lebih bijak memilah dan memilih plastik.

Oleh karena itu pengelolaan sampah rumah tangga agar Indonesia bisa menuntaskan persoalan sampah dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat melalui potensi nilai ekonomi yang dimiliki sampah.

"Dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN) 2023 pada 21 Februari mendatang, KLHK mengangkat tema ‘Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat," ujar Kasubdit Barang dan Kemasan, Direktorat Pengurangan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK Ujang Solihin Sidik 

Ujang mengatakan, pemilahan sampah rumah tangga sesuai kategori dan jenisnya menjadi kunci dalam upaya mengelola sampah. Ia menegaskan, keterlibatan masyarakat di tingkat rumah tangga memiliki peran kunci dalam pengelolaan sampah sebab merupakan konsumen langsung dari berbagai produk.

"Kunci semua itu adalah pilah. Mana yang didaur ulang, mana untuk biogas, mana untuk kompos, itu harus dipilah," kata Ujang di Jakarta, Sabtu (18/2/2023).

Baca: Menuai cuan dari sampah plastik

Ujang mengatakan persoalan sampah khususnya sampah rumah tangga menjadi tanggung jawab semua pihak sehingga membutuhkan kolaborasi dalam mengelolanya.

Pada tingkat produksi, produsen juga diharapkan untuk menciptakan produk dengan kemasan-kemasan yang ramah lingkungan, melalui produk kemasan hasil daur ulang atau tidak menggunakan plastik sama sekali.

Kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan sampah rumah tangga diharapkan mampu mendukung rencana aksi pencapaian Zero Waste, Zero Emission Indonesia dari subsektor limbah padat domestik. Dan saat ini pemerintah sedang menggalakkan pengelolaan sampah 
yang berfokus pada pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menciptakan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah yang lebih baik. 

Ekonomi sirkular bertujuan memperpanjang siklus, misalnya plastik dari sebuah kemasan, bahan baku, dan sumber daya yang ada, sehingga mengurangi produksi plastik-plastik yang baru.

Tercatat pada 2021, 64,52 persen sampah di Indonesia telah terkelola dan diperkirakan potensi nilai ekonomi sampah mencapai Rp 426 miliar.

"Kalau kita masing-masing bisa mengelola sampah sendiri, kita pilah sesuai jenisnya, sisanya kita kompos. Maka kita berkontribusi membantu menyelesaikan 50-60 persen masalah sampah," kata Ujang.

Editor: Pramesti Utami

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Dibutuhkan Satu Big Data UKM di Indonesia

Senin, 8 Mei 2023 | 08:18 WIB

Sinergi Multisektor, Cetak Generasi Cakap Digital

Sabtu, 22 April 2023 | 17:26 WIB

Masa Depan AI Menurut Bill Gates

Senin, 3 April 2023 | 20:09 WIB

Dunia Virtual Reality itu Bernama Metaverse

Sabtu, 1 April 2023 | 17:00 WIB

Cara Negara Eropa Tangani Limbah Makanan

Kamis, 19 Januari 2023 | 19:00 WIB

Set Top Box Siaran TV Digital

Minggu, 6 November 2022 | 19:51 WIB

Terpopuler

X