Halopedeka.com- Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) melakukan cara membangun karaktek siswa dengan cara mengajak keliling Candi Borobudur.
Ibu Iriana Joko Widodo dan para ibu OASE KIM mengajak 45 anak yang terdiri dari siswa SD, SMP, dan SMA untuk melaksanakan edukasi budaya dengan berjalan-jalan mengelilingi Candi Borobudur.
Melalui beberapa kegiatan yang dilaksanakan di kompleks Candi Borobudur ini, OASE KIM mengapresiasi Kemendikbudristek dalam penyelenggaraan kegiatan penguatan pendidikan karakter dan donasi yang mendukung pemulihan pembelajaran melalui literasi di jenjang Sekolah Dasar.
Baca Juga: Kemdikbudristek: SMK PK Menjanjikan Kelulusan Berkualitas
OASE KIM juga mengapresiasi positif Kemendikbudristek dalam upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kawasan Borobudur yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.
Sebagai dukungan perwujudan profil pelajar Pancasila melalui penguatan karakter siswa sekolah dasar, Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selama dua hari pada 31 Januari dan 1 Februari 2023.
“Ini menjadi salah satu bagian kerja dari OASE untuk membuat relief-relief bersama anak-anak,” ujar Ketua Bidang I OASE KIM, Franka Makarim dalam keterangannya.
Baca Juga: Bulog Gelontorkan Beras 10.000 Ton Ke Food Station Atas Perintah Presiden
Franka Makarim juga menuturkan pentingnya mengenalkan sejarah kepada generasi muda dengan cara yang menyenangkan. Seperti yang dilakukan saat ini, di mana anak-anak belajar mengenai sejarah dari cerita relief yang dicetak.
“Stupa dan aneka gambar relief Candi Borobudur yang hari ini dibuat oleh anak-anak salah satunya bertujuan mengingatkan tentang kejayaan maritim nusantara. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih keterampilan, tenggang rasa, mengasah motorik halus, ketelitian, dan mengembangkan kepercayaan diri anak”, ucap Franka Makarim yang antusias melihat para siswa melakukan praktik pembuatan replika stupa dan relief candi.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Iriana didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin terlihat berinteraksi dengan anak-anak yang sedang mengolah bahan daur ulang ke dalam cetakan yang berbentuk relief candi. Menurut Franka, bahan-bahan yang digunakan dalam pengembangan pengolahan ini mudah didapatkan.
Baca Juga: Kapolda Malut: Ahli Bahasa Indonesia Dibutuhkan Untuk Membuat Terang Perkara Pidana
“Yang pertama dari bekas-bekas botol plastik dan plastik bekas lainnya digabung dengan bubuk dari bata merah dan juga tepung tapioka,” tambahnya.
Selanjutnya, Franka menjelaskan bahwa pembuatan kerajinan yang dibuat dari pengolahan sampah sangat mudah dan cepat. Anak-anak, lanjutnya, dapat langsung membawa pulang hasil karya kerajinan yang mereka buat sendiri.
Artikel Terkait
OASE Kabinet Indonesia Maju Adakan Lokakarya Cintai Lingkungan Sejak Dini di Tangerang
Festival Indonesia Bertutur 2022 Sumber Edukasi, Inspirasi Agar Generasi Muda Melek Budaya dan Teknologi
Didaulat Jadi Ikon Indonesia Bertutur Laura Basuki Sangat Senang, Jadi Ruang Berkreasi Bagi Pelaku Budaya
Di Festival Indonesia Bertutur 2022 Pengunjung Dimanjakan dengan Aneka Seni Budaya Menarik
Masyarakat Gamelan Indonesia Terima Sertifikat Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari UNESCO