Halopedeka.com –Keterbatasan fisik kerap menghalangi para penyandang disabilitas memperoleh pekerjaan diinginkan meskipun mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan perusahaan.
Karena itulah perlu ada pihak yang mampu menjembatani komunikasi antara penyandang disabilitas dengan perusahaan dalam urusan rekrutmen pekerja.
Adalah Hasnita Taslim Arifin, seorang penyandang disabilitas daksa, dengan segala dayanya, berjuang untuk menjadi jembatan penghubung antara rekan-rekan difabel dengan perusahaan pencari kerja.
Baca Juga: Kucing Busok, Kucing Asli Madura yang Berjuang untuk Diakui Dunia
Hasnita merupakan pendiri PT Disabilitas Kerja Indonesia. Dialah gigih berjuang agar job fair khusus bagi penyandang disabilitas terlaksana, pada pertengahan Juli lalu.
Baginya, ini adalah pembuktian bahwa kaum disabilitas mampu bekerja secara profesional, tak hanya berharap belas kahihan dari orang dengan kondisi fisik normal.
Job fair yang dihelat pada 12-13 Juli 2022 merupakan pilot project dari PT Disabilitas Kerja yang merupakan inisiator, sekaligus penyelenggara job fair khusus disabilitas.
Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Pasker ID dan PT Disabilitas Kerja Indonesia dan didukung oleh serta Australian Volunteers Program.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Sebut Apple dan Meta Tengah Bersaing di Dunia Metaverse
"Job fair ini bertujuan membangun public awareness on equal employment opportunity dan memberikan kesempatan bagi pencari kerja disabilitas di Jabodetabek, untuk dapat mendaftarkan atau membawa lamaran kerja pada perusahaan kami, sehingga perusahaan kami dapat membantu dalam proses rekrutmen," kata Hasnita.
Menghapus Stigma
Hasnita T Arifin telah berkecimpung 9 tahun dalam strategi ketenagakerjaan disabilitas. Ia memiliki keinginan untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar mereka dapat membuat pilihan hidup mereka sendiri dan berkontribusi dengan cara yang berarti bagi masyarakat.
Dalam realitanya penyandang disabilitas menghadapi banyak kendala dalam mencari pekerjaan terutama masih melekatnya stigma negatif di masyarakat.
“Kami percaya bahwa mempekerjakan penyandang disabilitas merupakan kunci dari penyelesaian penghapusan stigma negatif di masyarakat dan peningkatan angka lulusan disabilitas di sektor pendidikan,” ujar Hasnita mengutip keterangan pers, Selasa 12 Juli 2022.