Cara Pemerintah Kelola Sampah Perlu Diubah

- Senin, 20 Maret 2023 | 13:00 WIB
Produksi sampah Jakarta sudah melebihi kapasitas TPST Bantar Gebang, butuh terobosan dalam pengolahan sampah. Foto: alinasizerowaste
Produksi sampah Jakarta sudah melebihi kapasitas TPST Bantar Gebang, butuh terobosan dalam pengolahan sampah. Foto: alinasizerowaste

halopedeka.com - Pemerintah dalam Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh produsen, menargetkan pengurangan sampah hingga sebesar 30 persen pada tahun 2030.

Hal ini, merupakan upaya pemerintah menekan volume sampah di Indonesia. Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto mengatakan dari total 68,5 juta ton sampah nasional pada Tahun 2022, tercatat komposisi sampah yang paling dominan adalah sisa makanan, plastik, dan kertas.

Mengutip data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Hermanto mengatakan, pada tahun 2022 sebanyak 64 persen timbulan sampah telah berhasil dikelola dari total 68,5 juta ton sampah nasional.

"Dari total 68,5 juta ton sampah nasional, tercatat komposisi sampah yang paling dominan adalah sisa makanan, plastik, dan kertas," kata dia saat membuka acara Parlemen Kampus 2023 yang diselenggarakan oleh Biro Protokol dan Humas, Sekretariat Jenderal DPR RI, di Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/03/2023).

Baca: Cara menangguk cuan dari sampah

Secara lebih spesifik, ia mengutip data dari lembaga Sustainable Waste Indonesia (SWI) yang mengeluarkan laporan yang menyebutkan dari total sampah nasional per tahun, sampah plastik menguasai lima persen atau 3,2 juta ton dari total sampah.

Dari jumlah sampah tersebut, produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bermerek menyumbang 226 ribu ton atau 7,06 persen dan sebanyak 46 ribu ton atau 20,3 persen dari total timbulan sampah produk AMDK bermerek merupakan sampah AMDK kemasan gelas plastik.

"Pemerintah perlu menekan lebih intensif lagi, agar produsen AMDK juga mengimplementasikan mekanisme pertanggungjawaban terhadap produk dalam kemasan plastik yang dijual, saat nantinya produk tersebut menjadi sampah," ujar Politisi Fraksi PKS ini.

Baca: Kenali pengelolaan sampah mikro

Ia mengatakan DPR RI terus melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintah dalam melakukan pengelolaan sampah. Data dari KLHK melaporkan, skor Indeks Kinerja Pengelolaan Sampah (IKPS) di Indonesia sebesar 50,25 poin pada 2022.

Menurutnya, nilai tersebut mengalami kenaikan 0,38 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 50,06 poin. IKPS dihitung berdasarkan pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Penilaiannya dilakukan di 145 kabupaten/kota pada tahun 2022.

Sementara itu, pengelolaan sampah tidak hanya perlu dilakukan secara terintegrasi saja, namun dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan ekosistem kehidupan global, yaitu pengendalian perubahan iklim melalui penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah.

"Pengelolaan sampah harus terus diarahkan untuk mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui cara kerja ekonomi sirkular dan sampah menjadi sumber energi," ujar Hermanto.

Baca: Dampak perubahan iklim bagi kehidupan

Ia mengatakan sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, paradigma pengelolaan sampah menunjukkan perubahan baik.

Halaman:

Editor: Pramesti Utami

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Unisba Gelar Pelatihan Koperasi Syariah

Selasa, 6 Juni 2023 | 08:21 WIB

Menko PMK Perkuat Kolaborasi dengan Semua Pihak

Senin, 29 Mei 2023 | 16:05 WIB

PSSI Komitmen Transparan Pengelolaan Keuangan

Jumat, 26 Mei 2023 | 06:32 WIB

Kontingen Indonesia Penuhi Target Medali Emas

Senin, 15 Mei 2023 | 08:24 WIB

Terpopuler

X