Halopedeka.com - Tahukah kamu bagaimana sejarah Hari Pendidikan Nasional?
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei karena bertepatan dengan tanggal lahir Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan yang dihormati dan dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Selama era kolonialisme Belanda, Ki Hajar Dewantara dikenal karena berani menentang kebijakan pemerintah Hindia Belanda mengenai pendidikan pada masa itu.
Dahulu pemerintah Hindia Belanda hanya memperbolehkan anak-anak keturunan Belanda atau kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan.
Baca Juga: Hari Pertama Masuk Sekolah, SD Putra 1 Gelar Halal Bihalal
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebankan Ki Hajar Dewantara diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya yaitu Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.
Setelah kembali ke Indonesia, Ki Hajar Dewantara kemudian mendirikan Taman Siswa untuk mendidik golongan muda dan menanamkan rasa nasionalisme.
Ki Hajar mempunyai 3 semboyan pendidikan yang sangat terkenal, yaitu:
1. Ing ngarsa sung tuladha, yang artinya ketika di depan kita harus memberi contoh atau suri tauladan bagi mereka yang berada di belakang.
2. Ing madya mangun karsa, yang artinya ketika berada di tengah kita harus bisa memberi semangat untuk kemajuan.
3. Tut wuri handayani, yang artinya ketika di belakang kita harus mampu memberikan dorongan.
Itulah alasan mengapa 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Artikel Terkait
Hari Pendidikan Nasional, Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar
Hari Pertama Masuk Sekolah, SD Putra 1 Gelar Halal Bihalal