Halopedeka.com- Ada wacana pensiun dini massal dari Kemenpan RB terkait rencana pensiun dini bagi ASN/PNS apakah benar?
Karena jumlah ASN/PNS jumlahnya besar, menjadi beban berat bagi APBN, dan banyak yang kurang memiliki kompetensi.
Kajian kebijakan rencana pensiun dini bagi ASN/PNS ini perlu mempertimbangkan banyak aspek.
Kajian rencana pensiun dini tidak hanya mempertimbangan aspek ekonomi yang menjadi beban negara karena gaji ASN/PNS mengeluarkan dalam jumlah besar.
Karena ada kajian tentang pengaruh pensiun dini bagi dapat berperan penting terhadap penurunan kognitif pada orang lanjut usia.
Rupanya dampak pensiun dini ini bisa menimbulkan pengaruh negatif pada aspek lain.
Seperti: aktivitas sosial, aktivitas yang terkait dengan kebugaran mental, dan keterlibatan sosial.
Plamen Nikolov, asistem profesor ekonomi dan mahasiswa doktoral ekonomi Shahadath Hossain dari Binghamton University mengkaji data dari New Rural Pension Scheme (NRPS) China dan Chinese Health and Retirement Longitudinal Survey (CHARLS).
Kedua orang ini melakukan analisa terhadap hubungan rencana pensiun memengaruhi performa kognitif di antara peserta.
Survei CHARLS menguji kognisi peserta (di atas 45 tahun) dengan berfokus pada memori episodik dan komponen status mental.
Ternyata, pensiun dini bisa memiliki konsekuensi negatif terhadap orang yang lanjut usia.
Program pensiun dini dapat memunculkan pengaruh negatif pada berbagai hal, yakni:
1. Pengaruh dalam aktivitas sosial,
2. Pengaruh dalam aktivitas yang terkait dengan kebugaran mental,