halopedeka.com - Setahun jelang gelaran Pemilu Serentak termasuk Pilpres 2024 suhu politik kian menghangat. Sejumlah partai makin mendekat untuk menjajagi kemungkinan koalisi menghadapi Pilpres 2024.
Yang terbaru jelang Pilpres 2024, PKS akhirnya menyatakan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden sehingga Anies kini didukung PKS-NasDem-Demokrat.
Sementara, Koalisi Gerindra-PKB sejauh ini tengah membentuk tim ahli guna menghadapi Pilpres 2024. Kedua partai sudah membentuk Sekretaris Bersama di di Menteng, Jakarta Pusat.
"Perkembangan koalisi berjalan terus, akan membuat tim ahli untuk mengkaji berbagai desain politik dan pemerintahan 2024," kata Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar kepada media, Senin (31/01/2023). Ia juga membuka peluang bagi partai politik lain untuk bergabung dalam koalisinya.
Dari Koalisi Indonesia Bersatu, salah satu pentolan koalisi Arsul Sani baru-baru ini mengatakan pihaknya masih memantau dinamika di Koalisi Perubahan, dan sikap PDIP dalam menentukan bakal calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.
"Tentu pada akhirnya PDIP akan memutuskan siapa sebagai capres dan cawapres (di Pilpres, 2024," kata Arsul dikutip dari Detik.
Baca: Mengapa Anies nggak bisa mengejar popularitas Ganjar?
PDIP sebagai partai penguasa dan pemegang mayoritas di DPR hingga kini belum menunjukkan sikapnya. Meski dalam berbagai jajak pendapat, kader PDIP Ganjar Pranowo selalu menduduki tempat teratas, PDIP belum secar aresmi menyatakan dukungan untuk Ganjar menjadi Capres di Pilpres 2024?
Pada 10 Januari saat PDIP merayakan ulang tahun ke-50, Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partai mengatakan nama bakal capres akan diumumkan pada waktu yang tepat. Tapi kapan itu?
"Sekarang nungguin, nggak ada, ini [nama bakal capres] urusan gue," kata Megawati.
Sebelumnya, Joko Widodo sebagai kader dari PDIP sempat memberi kode "rambut putih" yang menimbulkan spekulasi tentang bakal capres pilihannya di Pilpres 2024. Spekulasi ini bukan hanya mengerucut pada nama Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, tapi juga Menteri Pekerjaan Umum, Basuki Hadimuljono.
"Pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya... Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua," kata Jokowi dalam satu kampanye di Stadion Utama Glora Bung Karno (GBK), Sabtu (26/11/2022).
Menurut Mada Sukmajati, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, PDIP dalam posisi "sangat hati-hati sekali" dalam menentukan bakal capres. Sebab, penentuan bakal capres sangat berpengaruh dengan pendulangan suara. Salah pilih, suara PDIP bisa anjlok.
Mada menyebut efek ekor jas (coal-tail effect) masih akan berlaku di pemilu 2024. Artinya, efek pemilihan tokoh sangat menentukan elektabilitas partai politik.
"Pada pemilu serentak 2019, efek ini bekerja. Mereka yang pilih Jokowi, ya pilih PDIP atau partai koalisi. Efek ini juga bekerja pada 2024 nanti," katanya.
Artikel Terkait
Survei LSI: Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi di Titik Tertinggi Pasca Pencabutan PPKM
Ditanya Reshuffle Kabinet, Jokowi: Tunggu Kejutan Rabu Pon